Postingan

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Koalisi yang masih calon (2)

 Ada banyak kemungkinan yang bisa diprediksi. Kemungkinan pertama adalah Anies hanya akan dijadikan "katalisator" oleh Surya Paloh dalam upaya untuk menjadikan Nasdem sebagai partai yang berkuasa sehingga dirinya bisa menjadi  king maker, menggeser Megawati  meski Surya tak jadi RI 1 di republik ini. Sepertinya, inilah ambisi Surya Paloh setelah Jokowi tak lagi menjadi presiden. Dengan kata lain,ia ingin menggantikan posisi dan kekuasaan Jokowi, dengan mengangkat, mengendalikan Anies sebagai presiden dan membuat Nasdem menjadi partai teratas menggantikan PDIP. Karena itu untuk bisa mewujudkan cita2nya, hampir disetiap kesempatan Surya selalu berkata kalau Nasdem akan selalu mengawal dan akan mendukung pemerintahan Jokowi sampai diakhir masa jabatannya. Dengan kata lain, untuk bisa mencapai tujuan dan keinginannya itu Nasdem lalu bermain di dua kaki. Tetap berada dalam koalisi pemerintah, tapi sekaligus juga mulai melangkah dengan membentuk koalisi perubahan dan merekrut A...

Koalisi yang masih calon (1)

Masih ingat nama Prathiwi Soedarmono? Tahun 1986 dia adalah calon astronot wanita pertama Indonesia  yang akan bekerja sama dengan NASA untuk mendarat dibulan. Tetapi ketika pesawat ulang alik challenger itu meledak,rencana itu batal. Sebelumnya,media massa kala itu telah ber-kali2 memberitakan rencana pemberangkatan Pratiwi kebulan sehingga menjadi viral.  Namun hingga berapa lama ditunggu pemberangkatan Pratiwi ke bulan tak pernah terjadi. Sampai akhirnya pemberitaan itupun hilang,lenyap, ditelan waktu entah kemana.  Sejak itu Pratiwi kemudian memperoleh olok2 dikalangan para jurnalis dengan sebutan "mantan calon" astronot wanita. Calon kok ada mantannya he he... Pada 3 Oktober 2022 Surya Paloh bersama Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi capres untuk 2024. Seremonial deklarasi sangat meriah dan gegap gempita, dihadiri oleh begitu banyak awak media main stream maupun online, sehingga beritanya juga menjadi viral. Rencananya pengusungan Anies jadi capres Nasdem ...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (4)

Tapi masih ada juga kemungkinan lain misalnya: bagaimana kalau KIB dan KIR membentuk koalisi baru yang namanya koalisi sukses? Yang belakangan ini isuenya mulai terdengar. Atau PDIP berkoalisi dengan Nasdem dan PKB. Bisa juga kan? Tapi Demokrat dan PKS mau gabung kemana?  Ya terserah mereka. Yang jelas mereka kalau mau ikutan pemilu ya harus bergabung. Karena kalau mereka berkoalisi hanya berdua saja tentu tak memenuhi presidential T 20% . Yang jelas bila Ahy bergabung ke koalisi lain, mimpi untuk bisa menjadi cawapres harus sirna, dihapus, dan harus legowo hanya untuk bisa menjadi menteri saja misalnya. Begitu pula Anies kalau ditinggal Nasdem mau bergabung kemana? Ya terserah Anis juga. Itu haknya dia mau kemana , mau atau tidak ikut pemilu. Bebas. Tapi yang jelas mimpi Anies untuk bisa menjadi capres juga harus dihapus. Dalam waktu setahun ini memang ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa 4,3, atau mungkin hanya 2 poros saja yang akan bertarung di pemilu. Misalnya yang...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (3)

Sepertinya setelah bertemu dengan pres.Jokowi, Surya Paloh mulai ragu dan bimbang apakah keinginannya untuk membentuk koalisi perubahan dengan mengangkat Anies sebagai capres dan AHY atau Aher sebagai cawapresnya perlu dilanjutkan atau tidak. Sebab,menurutnya kedua cawapres tsb tak memiliki selling point tinggi sehingga kans untuk bisa menang dalam pemilu diragukan. Selain itu, ia juga kuatir bila ketiga menterinya direshuffle,karena itu merupakan kerugian bagi partainya. Maka ia lalu berfikir lain dan mencoba untuk balik badan. Seperti biasanya, Surya yang acap kali bergerak cepat, lalu mendatangi Airlangga Hartarto,Golkar, yang sudah membentuk KIB. Dan juga memerintahkan Ahmad Ali Waketum Nasdem  untuk mendatangi KIRnya Prabowo.  Dalam kesempatan yang sama Surya juga berkata secara terus terang kalau dirinya ingin bertemu dengan Megawati, yang dijawab oleh sekjen PDIP Hasto kristiyanto :  "boleh2 saja asal tak membicarakan capres...". Menjadi pertanyaan: apakah Surya Pa...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (2)

Dengan demikian bisa dikatakan akan ada beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama : akan ada 4 poros yang akan  ikut bertarung dalam pemilu 2024 nanti. Tapi PDIP meski bisa maju sendirian karena PT nya sudah memenuhi syarat 20%, pasti akan mengajak partai lain untuk berkoalisi, karena bisa beresiko kalah bila maju sendirian. Dan bila itu dilakukan PDIP, hanya akan ada 3 koalisi partai yang akan bertarung. Mereka adalah : koalisi perubahan yang mungkin akan mengusung Anies Baswedan dan AHY sebagai capres/cawapresnya. Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil sebagai capres/cawapresnya Koalisi Ind.bersatu. Prabowo,Muhaimin Iskandar dari koalisi Indo.Raya dan koalisinya PDIP dengan Puan Maharani,Ganjar Pranowo sebagai capres/cawapresnya. Tapi susunan dari ke 3 koalisi tsb tampak masih sangat mentah dan sangat rawan akan perubahan. Kenapa? Coba kita telaah secara awam masing2 koalisi satu -satu. Koalisi perubahan,ini koalisi yang sudah 4 bulan lalu Surya Paloh mendeklarasikan Anies sebagai c...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (1)

Perlukah masyarakat tahu tentang situasi politik ditanah air?  Perlu. Minimal tahu secara elementair perkembangan politik yang sedang terjadi. Meski pasif dan tak ikut dalam politik praktis. Kenapa perlu tahu? Sebab,bila masyarakat sama sekali tidak tahu dan tak mengikuti perkembangan politik (dalam pemilu masyarakat salah memilih pemimpin), maka pada akhirnya masyarakat luas jugalah yang akan menanggung resikonya.  Bila ini terjadi,maka yang akan menderita adalah masyarakat itu sendiri,yang hanya disebabkan oleh ulahnya para pemimpin. Sebagai contoh :  bila ditahun 1965 G30S berhasil dan menang,maka republik dan masyarakat Indo.akan menjadi negara komunis.  Maka taklah berlebihan bila masyarakat sedikit banyak perlu tahu tentang situasi politik yang sedang terjadi.                           Pemilu,yang akan menentukan nasib masyarakat luas,tinggal setahun lagi. Maka wajar bila para politisi yang s...

Akrobat Surya Paloh Yang Membingungkan

Surya Paloh memang cerdik dan cerdas. Dengan pengalamannya berpolitik selama 43 tahun di Golkar,yang dimulainya pada usia 16 tahun, dan ditambah dengan pengalamannya di Nasdem dari 2011 hingga sekarang,Surya memang layak disebut sebagai politikus senior dan kawakan. Maka,ketika dia tiba2 mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres,yang membuatnya banyak pihak terkejut,orang lalu  bisa mengatakan memang itu ciri khasnya Surya: selalu lebih dulu melangkah sebelum orang lain melakukannya. Contoh yang paling nyata: Nasdemlah yang mendukung Jokowi menjadi presiden sebelum partai2 lain mendukungnya. Namun idenya kali ini mendeklair Anies menjadi capres bisa dikatakan suatu gagasan yang aneh bahkan bisa dikatakan kontroversi. Betapa tidak,Nasdem sebagai salah satu partai dari koalisi pendukung pemerintah tiba2 mengangkat Anies yang semua tahu kalau Anies itu antitesis terhadap pemerintah. Tentu saja ini membuat partai2 koalisi, juga istana, terhenyak. Bagaimana mungkin partai pendukung ...

Teka Teki Pertemuan Jokowi & Surya Paloh (2)

Tapi benarkah issue reshuffle akan dilakukan Jokowi? Ini pertanyaan yang sangat menarik mendebarkan dan sekaligus sangat dinantikan publik. Sekarang kita lihat satu persatu. Melejitnya Anies menjadi capres  yang unstoppable jelas sekali tak terbantahkan dan mungkin akan mengkuatirkan istana serta partai2 lain.Ini bisa terjadi karena selain adanya sedikit kelompok masyarakat yang memang  menghendaki perubahan,Anies juga sangat getol bersafari, kampanye mendatangi daerah2 meski sebenarnya jadwal kampanye bagi partai2 belum ditetapkan KPU. Akan tetapi,meski begitu, secara defacto dan deyure sebenarnya yang namanya koalisi perubahan itu belum ada dan belum terjadi. Anies memang telah dideklarasikan oleh Nasdem menjadi capres. Tapi awalnya belum didukung secara resmi baik oleh PKS dan Demokrat. Baru belakangan Demokrat secara resmi mendukung Anies menjadi capres,yang belakangan disusul oleh PKS setelah mereka melihat Nasdem mulai mendekati koalisi Gerindra-PKB. Tapi,mendukung Anies...

Teka Teki Pertemuan Jokowi & Surya Paloh (1)

 Sepertinya tidak ada isue lain yang paling menarik perhatian dalam dunia politik tanah air pekan ini selain : pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh di istana beberapa hari yang lalu. Sebelumnya Luhut Binsar Panjaitan ditemani Peter F Gonta menemui Surya Paloh ketika Surya masih berada di London. Entah apa yang dibicarakan mereka ketika berada di London. Tak ada yang tahu. Orang lain termasuk pengamat hanya me-nerka2 saja,tapi bagaimana persisnya dan apa yang dibicarakan  hanya mereka bertiga saja yang tahu. Pengamat paling hanya me-ngira2 saja, sesuai dengan pengamatan dan selera mereka dalam menganalisa suatu kejadian.  Sepulangnya ke Indonesia.Surya buru2 dan segera mengumpulkan para kadernya, memberi arahan agar para kader dan para anggota Nasdem mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024.  Tak lama kemudian setibanya di Indonesia, Surya dipanggil Jokowi ke istana. Dan dalam waktu yang bersamaan tim kecil Nasdem yang dipimpin Ahmad Ali juga bertandang ke sekber koal...

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (4)

Surya Paloh terus tancap gas dan mencoba berkoalisi dengan partai2 oposisi. Selain dengan PKS dan Demokrat,ia pun berharap ada partai lain yang pro pemerintah ikut bergabung agar secara politik kekuatan jadi bertambah. Akan tetapi hingga saat ini tak satupun partai pemerintah yang mau ikut bergabung,meski Surya telah mencoba melakukan pdkt dengan partai2 lain. Dimulai Oktober '22,  empat bulan sudah  Surya Paloh mendeklarasikan Anies, tapi belum juga diperoleh cawapres. Tampaknya Surya  mulai gamang untuk memilih antara Aher dari PKS atau Ahy dari Demokrat. Sebab,selain keduanya memang tak memiliki nilai jual tinggi,masalah maharpun rupanya jadi kendala.  Surya menghadapi simalakama.Bila Ahy yang dipilih sebagai cawapres,PKS akan ngambek dan kemungkinan besar akan mundur dari koalisi. Begitu pula bila Aher yang dipilih Demokrat yang akan lari meninggalkan koalisi dan bergabung dengan partai lain. Dalam situasi seperti itu timbul issue yang sangat keras terutama dari ...

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (3)

 Tapi tiba2 Nasdem keluar dari relnya dan menjadi out of the box.  Nasdem yang semula seperti juga golkar yang selalu ngintilin pemerintah kini mau nyeleneh, mau coba2 jadi oposisi dan melalui Anies ingin melakukan perubahan.  Perubahan apa? Selama berkampanye Anies tak begitu jelas dengan programnya dan akan melakukan perubahan apa?  Menghentikan IKN serta proyek2 infrastrukturnya yang sedang gencar2nya dilakukan Jokowi. Atau apa?  Hal inilah tampaknya yang tak disukai Jokowi bila Anies kelak jadi presiden. Biaya yang sudah begitu luar biasa besar dikeluarkan oleh pemerintah tampaknya akan mubazir dan akan adanya proyek2 mangkrak bila Anies berkuasa.  Jangankan telah menjadi presiden, ketika masih jadi Mendikbud pun Anies sudah menjalankan programnya sendiri, menyimpang dari kebijakan program yang sudah ditetapkan Jokowi. Yang akhirnya Jokowi mereshufflenya. Singkatnya, program nawacita yang sedang dibangun Jokowi tampaknya akan terhenti, tak berkelanjutan...

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder (2)

 Ini ditandai dengan Surya Paloh memberinya kebebasan pada Anies untuk memilih sendiri cawapres yang disukai dan dianggapnya bisa menang dalam pilpres nanti. Sementara Surya hanya dibelakang layar dan menyerahkan masalah maharnya kepada yang kepingin jadi cawapres. Tentu saja ini akan membuatnya deadlock karena para bandar menilai, selain para cawapres dari kedua partai tsb (Pks dan Demokrat) tak memiliki nilai jual tinggi untuk  berhadapan dengan rivalnya dari kelompok Jokowi. Juga harapan ada nya partai lain dari kelompok pemerintah yang dinantikan bergabung tak kunjung datang. Padahal, bila ada 1 atau 2 partai saja yang bergabung, koalisi perubahan akan lebih kuat.  Tanda lainnya, selain itu, Surya pun masih tetap berteriak kalau Nasdem se-olah2 masih mendukung pemerintahan Jokowi sampai tahun 2024. Ini artinya, bila koalisi perubahan Ini memang deadlock, Nasdem masih koalisinya pemerintah dan akan tetap aman. Dengan tanda2 tsb juga bisa diartikan, selain ingin tampil ...

Ketika Surya Paloh Mengalami Blunder

Seperti Kata peribahasa kuno se-pandai2 tupai melompat se-kali2 ada gawalnya. Peribahasa ini memang ada benarnya dan  berlaku universal.  Tak terkecuali Surya Paloh.  Setelah 3 bulan Nasdem mendeklarasikan Anies, Baswedan menjadi  capres, hingga kini masih belum juga mengumumkan siapa cawapresnya.  Sempat bekoar kalau koalisi perubahan akan dideklair pada hari pahlawan 10 november lalu.  Tapi batal.Apa pasal?  Rupanya belum ada kesepakatan antar sesama partai calon koalisinya tentang siapa yang akan jadi cawapresyna. Penyebabnya sangat jelas :  Pa-keukeuh2. Pks ingin Aher yang jadi cawapresnya, dengan argument Aher sudah 2x jadi gubernur Jabar. Karenanya, bila Anies berpasangan dengan Aher yakin akan menang. Tapi dipihak lain Demokrat juga yakin koalisi perubahan akan menang bila Ahy lah yang jadi cawapresnya. Tapi benarkah hanya itu satu2nya penyebab? Sepertinya tidak. Ada beberapa kemungkinan. Bisa ini hanya sekedar triknya Surya untuk me-ngulur...

Bagaimana Peta Politik Terkini? (5)

Tapi tiba2 timbul event, isue, yang merupakan surprise sekaligus mungkin sebagai bumper bagi pemerintah yaitu adanya utusan berupa pesan dan usulan dari PDIP kepada presiden Jokowi. Tak begitu jelas dan pasti apa isi usulan dari Mega itu. Tapi konon menurut isue yang beredar, atau kabar burung: Mega setelah merenung sekian lama dan memperhatikan peta politik ditanah air kini telah membuat keputusan yaitu : Mega telah legowo dan  batal mengajukan Puan  sebagai capres, dan akan digantikan oleh Ganjar Pranowo yang akan disandingkan dengan Prabowo. Yang tak begitu jelas: apakah Prabowo yang akan jadi capres, Ganjar cawapresnya,atau malah kebalikannya. Dan apakah Prabowo juga legowo bila menjadi cawapresnya Ganjar, juga belum diketahui. Strategi ini dimaksudkan bila Anies berhasil maju menjadi capres beserta cawapresnya (siapapun itu). Akan berhadapan dan bertarung dengan Ganjar - Prabowo. Menurut survei Ganjar dan Prabowo memiliki elektabilitas tinggi. Sehingga bisa diharapkan aka...

Bagaimana Peta Politik Terkini? (4)

Maka yang kita lihat sekarang, betapa simpang siurnya peta politik ditanah air.Terkesan ruwet dan jlimet. Padahal seharusnya sederhana bila hanya ada 2 poros atau 2 pasangan saja.  Semula , menurut hasil survey hanya ada 2 politisi saja yang elektabilitasnya tinggi yaitu Prabowo dan Ganjar. Ini berarti hanya akan ada 2 poros saja yang bertarung dalam pemilu 2024 nanti,keduanya dari partai   koalisi Ind.maju (7partai) Menurut isue,pemerintah hanya menghendaki 2 pasangan saja, karena pemerintahan sekarang menginginkan selain  program yang sedang dilaksanakan  berkelanjutan, biaya pemilu tak membengkak.                 Karena dilain pihak,partai oposisi yaitu Demokrat dan PKS,kedua partai ini tak bisa berkoalisi dan mengusung capres karena tak memenuhi PT 20%. Kecuali bila bergabung ke koalisi Ind.maju. Tapi tiba2 dari  partai koalisi Ind.maju (pemerintah) Nasdem, mendeklarasikan Anies sebagai capres yang kemudian d...

Bagaimana Peta Politik Terkini? (3)

Begitu pula Prabowo meski sudah didukung Gerindra sebagai capres,namun masih belum juga mendeklarasikannya walau terlihat sudah dekat dengan cak Imin. Inipun terlihat jelas bagaimana gamangnya Prabowo bila harus berpasangan dengan cak Imin sebagai cawapresnya, karena elektabilitas cak Imin yang memang rendah. Barangkali,inipun hanya sekedar strategi Prabowo saja agar PKB tak segera lari bergabung ke Nasdem. Tampaknya, Prabowo pun  hanya me-ngulur2 waktu dan ngintip , juga sambil melihat-lihat perkembangan dari partai2 lain. Seperti juga Nasdem ,Gerindra memang tak bisa mencalonkan Prabowo sendirian ,harus membentuk koalisi dengan partai2 lain karena tak mencapai PT 20%. Namun meski sudah dekat dengan cak Imin,  sebenarnya Prabowo tak ingin mendeklarasikannya,karena memang selain elektabilitasnya rendah cak Imin tak punya daya jual yang tinggi. Barangkali sama seperti KIB,itu hanya sekedar trik,sambil menunggu apa yang akan dilakukan oleh partai2 lain.       ...

Bagaimana Peta Politik Terkini? (2)

Bagaimana peta politik terkini? Itulah pertanyaan yang mungkin dipertanyakan oleh sebagian masyarakat yang ingin segera mengetahui perkembangannya. Sepertinya , tiap partai terutama yang sudah deklarasi seperti KIB (Koalisi Indo.Bersatu) , Nasdem, yang sudah mendeklarasikan Anies yang sedang getol2nya bersafari, kini dalam posisi dengan strategi sedang saling intip dan saling tunggu sambil melihat perkembangan langkah partai2 lain. KIB misalnya meski sudah membentuk koalisi,selain belum ada capres - cawapresnya, juga belum bisa  mendeklarasikannya meski kita sudah tahu Airlangga Hartato sangat berambisi untuk menjadi presiden dan sudah didukung oleh partainya, Golkar. KIB selain menunggu adanya partai lain yang mau bergabung agar posisinya semakin kuat juga masih  dalam posisi siaga dan melihat langkah partai2 lain. Begitu pula Nasdem meski sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres,namun belum juga mau atau belum bisa mengumumkan cawapresnya.  Belum mendeklair cawapresny...

Bagaimana Peta Politik Terkini? (1)

 Akan berapa pasangankah capres pada pemilu 2024? Partai apa saja yang akan berkoalisi? Partai apa saja akan berkoalisi dengan partai apa? Siapa2 saja calon2nya, dan siapakah yang akan jadi pemenang? Itulah pertanyaan2 yang akan timbul di masyarakat dewasa ini sehubungan dengan semakin mendekatnya pemilu 2024. Tentu tak seluruh masyarakat kepingin tahu dan akan bertanya tentang ini. Karena memang selera masyarakat ber- beda2.  Ada yang geregetan kepingin tahu dan segera sangat ingin tahu bagaimana nanti hasilnya. Selain cukup banyak juga yang cuek,tak mau dan tak perlu tahu apapun hasilnya  apa yang akan terjadi. Yang penting bisa tetap bekerja,harga2 murah ,aman, dan bisa membiayai kebutuhan keluarga. Begitu mungkin kata mereka. Bagi mereka yang terlibat dalam politik praktis,mungkin lain lagi. Kini mereka sedang berjuang sebisa mungkin sekuat tenaga agar kelak pada pemilu 2024 bisa terpilih menjadi anggota legislatif atau eksekutif. Maka pertanyaannya : sampai hari ini ...

Dilema 4 King Maker (3)

Pertanyaan berikutnya,kenapa masalah partai2 politik yang ada direpublik ini seperti yang telah dikatakan Reffly Harun : little bit complicated (sedikit rumit). Padahal sebetulnya bisa sangat sederhana dan tak seharusnya begitu bila partai2 direpublik ini bisa konsisten dan jelas : mana yang sedang menjadi oposisi,  mana yang non oposisi,sesuai dengan  ideologinya masing2.  Sehingga akar rumput pun jadi jelas dalam mendukung partai. Dan selayaknya memang kedua kelompok partai tsb,oposisi dan non oposisi (pemerintah) harus selalu ada. Agar adanya kontrol dan balancing yang juga sangat diperlukan disuatu  negara agar pemerintah tak se-wenang2 dalam membuat kebijakannya. Karena itu  yang harus dilakukan oleh partai2 ialah  agar selalu menjaga marwah, meningkatkan kualitas para kadernya sehingga otomatis partai tsb berkualitas. Dengan demikian bagi kelompok akar rumput dimasyarakat pun menjadi percaya,yakin dan jelas : mana partai yang acap konsisten sebagai op...

Dilema 4 King Maker (2)

Maka pertanyaannya,mengapa elektabilitas Nasdem kini anjlok menjadi 3,2%. Padahal,pada 2019 mencapai 9% dan pada bulan2  sebelumnya 5,1% lalu 4,8 dan kini hanya 3,2% ? dengan resiko tak bisa memenuhi parlianmentary threshold yang 4% atau tak akan lolos di DPR. Barangkali masih terbelahnya pengikut Nasdem diakar rumput yang disebabkan politik identitas ketika Pilgub DKI, dimana ketika itu Nasdem mendukung Ahok,tak mendukung Anies. Inilah kebiasaan para partai politik yang selalu ber-ubah2 tak punya pendirian ideologis yang konsisten. Sementara pengikut atau loyalis diakar rumput selalu konsisten dan stagnan dengan pendiriannya. Dengan bahasa yang sederhana, mereka para loyalis diakar rumput mungkin berkata : kok Nasdem yang ketika Pilgub DKI mendukung Ahok (tapi kalah oleh Anies karena politik identitas sampai2 Ahok masuk penjara), sekarang Nasdem  mendukung Anies yang menurut mereka politik Anies  antitesa dengan kebijakan pemerintahan Jokowi. Dengan kata lain menurut da...