Postingan

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (1)

3 jam Megawati ngobrol2 dengan Jokowi di istana baru2 ini,kata konten di YouTube.  Dalam hati saya berkata : ada apa ya? Apa saja yang diobrolkan sampai begitu lama? Untuk tingkat presiden menemui tamu dan ngobrol sampai 3 jam itu lama sekali. Tak pernah terjadi. Biasanya paling lama cuma 1 jam. Waktu bertemu dengan Surya Paloh belum lama ini pun ngobrolnya cuma 1jam 20 menit. Dan itu sudah diluar kebiasaan. Maklum presiden urusannya banyak, agendanya pun padat. Jadi tak bisa lama2 Ini berarti yang diobrolkan sangat penting dan serius. Tidak cuma sekedar ingin bertemu dan ngobrol biasa saja,.Makanya, meski Mega juga sering banyak tamu dan agenda hariannya sama, padat, tapi Mega sengaja menghabiskan waktunya selama 3 jam hanya untuk ngobrol2 karena masalahnya dinilai sangat serius. Lantas apa saja yang diobrolkan selama 3 jam itu? Hanya Jokowi,Mega dan Hasto Kristianto sekjen PDIP dan orang istana yang tahu. Orang luar seperti pengamat paling hanya menebak dan mengira2 saja. Tapi ki...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (3)

Sampai disini kita bisa melihat,betapa dahsyatnya ambisi orang2  untuk bisa meraih kekuasaan. Padahal seperti kata pepatah  Suriname :  sebenarnya ora dadi presiden pun ora patheken. Padahal,semua tahu bahwa masa hidup manusia sangatlah terbatas. Apalagi bila yang mempercayai adanya kehidupan setelah mati,bahwa orang akan mendapat "ganjaran" sesuai dengan perbuatannya ketika masih hidup.Akan tetapi, sepertinya orang2 yang berkuasa lupa akan hal itu. Kembali ke masalah copras-capres. Bila kita melihatnya akhir2 ini sepertinya para politisi kita sedang tersesat di hutan belantara. Se-olah2 tidak ada jalan untuk bisa keluar dari hutan. Sebenarnya tidak.Situasi politik kita terang benderang bila semua politisi bersikap dewasa. Misalnya, bila Surya Paloh ingin mengusung Anies sebagai capres dan anggota koalisinya  Demokrat dan PKS yang jelas2 oposisi. It's oke tidak ada masalah.  Tapi Nasdem harus berani resmi keluar dari koalisinya pemerintah. Tinggal nanti dalam pe...

Agar Tak Terbiasa Membuang-buang Waktu

Sampai hari ini kita masih menyaksikan betapa sangat rempongnya para politisi yang menjadi pejabat berakrobat serta bermanuver  memperjuangkan partai dan calonnya masing2 agar bisa memperoleh kemenangan dalam pemilu. Wara-wiri dan kasak kusuk mereka  kesana kemari terlihat sangat jelas, bahkan sengaja diperlihatkan kepada media massa : betapa sibuknya mereka para pejabat dan politisi berkomunikasi terhadap sesama partai lain  dengan melakukan lobi2 politik. Apa yang mereka lakukan itu tentu saja bertujuan  agar masing2 partai bisa meraih,meningkatkan suara elektoralnya, memenangkan partainya  dalam kaitannya dengan pemilu 2024 mendatang. Sah2 saja mereka melakukan itu. Dan itu hak mereka. Akan tetapi para politisi yang sekaligus juga merupakan pejabat publik, yang sedang mengemban tugas dibidangnya masing2, hendaklah selalu ingat dan menyadari, bila terlalu rempong dengan kesibukan politiknya  mau tidak mau tentu akan menyita waktu,tenaga serta pikiran...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (2)

Sementara Ganjar adalah kader PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi tapi belum tentu disetujui dan direstui Megawati untuk maju sebagai capres/cawapres. Karena Mega sebenarnya menginginkan  Puanlah yang maju sebagai capres. Mega pun menginginkan agar di PDIP  yang maju sebagai capres selain dari kadernya sendiri, tak ingin kadernya maju sebagai cawapres. Dan ini harga mati. Maka,ketika Hashim Djojohadikusumo sebagai wakil ketua pembina Gerindra yang juga adik Prabowo mengatakan : " ......kalau Ganjar ingin bergabung dengan Prabowo boleh2 saja dan Gerindra terbuka untuk itu, asal sebagai cawapres....",maka ini berarti Gerindra menutup pintu bagi Ganjar untuk bergabung bila ingin jadi capres. Kasus ini sepertinya serupa meski tak sama dengan koalisi perubahannya Surya Paloh. Dead lock. Bila di koalisi perubahan yang diperebutkan Demokrat dan  PKS adalah cawapres,di koalisi PDIP dengan Gerindra (bila mereka berkoalisi) yang diperebutkan capresnya. Masalah inipun mirip...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (4)

 Masih ada kemungkinan lain yang bisa terjadi, seperti adanya variabel komposisi partai di koalisi,dan variabel pasangan capres/cawapres yang bahkan bisa terjadi di last minute.  Misalnya di koalisi perubahan , Nasdem bergabung dengan KIB , meninggalkan Anies karena Surya Paloh tak setuju bila AHY cawapresnya karena kuatir akan kalah. Bila ini terjadi maka Koalisi Perubahan akan bubar karena tak memenuhi PT 20% dan masing2 partai (Demokrat dan PKS) menyelamatkan dirinya bergabung dengan koalisi partai lain. Pada titik ini,dan bila ini terjadi,Surya Paloh tampaknya salah perhitungan. Dengan dibentuknya koalisi perubahan yang terlalu dini, dan ber-lama2  me-ngulur2  waktu, sementara Anies bersafari kampanye ke peloksok2 Nusantara, diharapkan akan adanya partai lain yang ingin bergabung dengan koalisi perubahan. Karena bila koalisinya bertambah gemuk diyakini akan memperoleh kemenangan. Tapi rupanya pungguk merindukan bulan. Setelah 6 bulan menunggu hingga saat ini tak ...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (1)

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. Heboh soal koalisi perubahan yang telah 6 bulan  belum juga selesai dan belum  mendeklarasikan koalisinya secara resmi karena masalah cawapres yang belum clear. Kini timbul isue baru dan juga heboh yaitu soal pasangan Prabowo - Ganjar . Pasalnya presiden Jokowi sangat intim dan mesra dengan Prabowo dan Ganjar ketika sedang menyaksikan panen raya di Kebumen Jawa tengah. Bagi para pengamat dan partai  koalisi, momen itu dianggap merupakan kode kalau Jokowi  menghendaki dan  merestui pasangan tsb. Tapi pertanyaannya,apakah mungkin Prabowo - Ganjar atau Ganjar - Prabowo  bisa disandingkan? Coba kita telisik secara awam. Masalah Koalisi Perubahan belum resmi berkoalisi semua tahu karena terjadi  saling ngotot dari kedua partai. Demokrat ingin Ahylah yang jadi cawapres begitu pula PKS ingin Aher yang harus jadi pendamping Anies. Keduanya mengklaim sangat cocok dan memenuhi syarat sebagai pendamping Ani...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (3)

Dari uraian singkat diatas kiranya diperoleh gambaran  sementara, ada 3 poros koalisi yang akan  bertarung dalam pemilu 2024 nanti dengan capresnya masing2. Dari koalisi perubahan Anies Baswedan, dari koalisi KIR Prabowo Subianto. Sementara KIB capres/cawapresnya belum ada.Dan PDIP selain belum berkoalisi, juga capres/cawapresnya  belum ada ( meski katanya calonnya sudah ada),tapi masih belum dideklarasikan. Pendeknya,semua koalisi dan capres yang ada masih sekedar gambaran atau calon,belum pasti.Kemungkinan untuk bisa berubah apakah akan ada 3 atau 4 koalisi masih tanda tanya.  Belum pasti. Karena seperti seringkali dikatakan, politik itu dinamis,cair. Karena itu sebelum didaftarkan di KPU  masih bisa berubah. Yang sekarang terjadi, sampai saat ini para politisi, terutama para ketumnya, masih "me- nari2 dan joget2" kesana kemari ke partai2 yang ada, dalam upaya lobying mencari dukungan agar memperoleh kekuatan politik.             ...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara (2)

Maka persoalannya, apa yang sedang terjadi situasi politik saat ini?. Barangkali itulah persoalan yang perlu diketahui oleh rakyat sebagai warga negara.  Secara awam dan sederhana bisa dikemukakan : sekarang ini partai politik yang punya perwakilan di DPR ada 9 partai. Selain 5 partai baru yang belum memiliki perwakilan di DPR .Dua  partai oposisi (Demokrat dan PKS),  dan 7 partai  (PDIP,Golkar,Gerindra,Nasdem,PKB ,PAN dan PPP),koalisi partai pemerintah. Belakangan yang terjadi,Nasdem meski sebagai partai  koalisi pemerintah lebih dulu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres,yang berkoalisi dengan partai oposisi Demokrat dan PKS agar tercapainya presidential treyschold 20% sebagai persyaratan agar koalisi bisa mengusung capres/cawapres. Namun,meski telah 6 bulan, koalisi yang menamakan dirinya Koalisi Perubahan itu hingga saat ini belum juga secara resmi terbentuk.Mereka,Demokrat dan PKS, masih tarik ulur siapa cawapresnya.  Memang,baik Nasdem, PKS da...

Sebagai Rakyat, Sebagai Warga Negara. (1)

Dalam salah satu tulisan,sepintas saya pernah mengemukakan : sebagai rakyat, sebagai warga negara di republik ini, sedikit banyak kita harus tahu situasi politik yang sedang terjadi - walaupun hanya secara elementer. Tahu sedikit atau secara garis besar,  itu sudah cukup walaupun tak ikut berpolitik praktis. Ketimbang  tidak tahu sama sekali atau sama sekali tak ingin tahu. Apakah sebagai karyawan swasta, ASN, pedagang atau profesi lain, tahu sedikit tentang situasi politik yang sedang terjadi ditanah air, akan lebih baik ketimbang tidak tahu sama sekali. Memang,tak ada undang2 atau keharusan setiap warga,anggota masyarakat, wajib, harus ikut serta berpolitik atau menjadi anggota dari salah satu partai. Tidak ada.  Setiap orang berhak dan bebas untuk menjadi rakyat biasa, ikut atau tidak ikut berpolitik. Juga sebagai anggota dari salah satu partai tertentu,atau tidak. Bahkan sama sekali tak ingin tahu pun sebenarnya tidak apa2 dan itu haknya. Tapi tahu tentu lebih baik da...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (4)

Selain itu dari segi biaya politik nasional siapa yang harus menanggung beban tsb. Mengingat biaya tsb sangat besar. Bisa mencapai 5-10 trilyun. Nasdem sebagai pendeklair Anies?. Demokrat sebagai cawapres? atau gotong royong dari ketiganya? Tapi siapa yang harus mengeluarkan biaya yang paling besar? Nasdem sebagai pendeklair tak mungkin. AHY yang jadi cawapres? Atau siapa? Perundingan tentang ini pun tidaklah mudah dan akan memakan waktu. Apalagi yang berunding dari masing2 partai hanya berupa tim kecil utusan dari masing2 ketumnya. Karena ketiga ketumnya tak pernah duduk bersama. Maka bila dalam setiap pertemuan ada usulan dari masing2 partai, tentu tak bisa diputus dan disetujui seketika itu juga. Masing2 utusan akan membawanya pulang terlebih dulu dan akan menyampaikannya ke masing2 ketumnya. Kecuali bila yang berunding masing2 ketumnya,barangkali bisa segera diputuskan. Pendeknya usulan tentang apapun ( logistik : termasuk biaya kampanye, power sharring kekuasaan,visi misi koalisi,...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (3)

Padahal bila kelompoknya  berkuasa, belum tentu bisa sebaik kelompok yang ditumbangkan. Bahkan mungkin bisa lebih korup,lebih buruk lagi dari pemerintahan yang sekarang. Namun meski begitu, kelompok yang ingin menumbangkan tak pernah malu2 dan tak sungkan untuk menghina, menghujat , memfitnah kelompok yang berkuasa. Dengan dalih demokrasi dan hak kebebasan berbicara.  Dari sini bisa dinilai bahwa Indonesia sebagai negara berkembang baik para politisi maupun warganya memang  masih dalam tahap ke-kanak2an, belum dewasa dalam cara berpikir dan bernegara.                                      * Kembali kemasalah belum terbentuknya koalisi perubahan secara deyure dan defacto. Tampaknya memang ada beberapa sebab yang menjadi ganjalan. Seperti telah diketahui,baik Demokrat maupun PKS ,dengan argumennya masing2 memang menghendaki agar dari partainyalah cawapres disandingkan dengan Anies,...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres ? (2)

Tentu yang dibicarakan banyak seperti : siapa yang akan jadi cawapresnya? Bagaimana power sharring antar anggota partai koalisi? Bagaimana tentang logistik pemilu,mahar, bagi anggota koalisi yang mengalah? dll.  Tapi sebelum menelaah lebih lanjut ada baiknya kita bertanya : apa sebab orang banyak  yang mendukung dan meng-elu2kan agar Anies jadi presiden. Jawabannya sederhana : karena Anies memiliki terminologi sebagai antitesis  tentang perubahan,yang tentu saja akan berbeda dengan kelompok established, kelompok yang sudah mapan. Pertanyaan berikutnya, kenapa selalu ada kelompok yang menghendaki perubahan? Jawabannya juga sederhana : mereka yang belum exis dan mapan,yang tak berkuasa dan tak memiliki cuan yang merasa dirugikan oleh situasi yang sedang terjadi,tentu akan sangat menghendaki perubahan. Sementara yang yang sudah settle,mapan dan yang sedang menikmati keuntungan karena sedang berkuasa tentu akan menghendaki statusquo, karena sudah merasa nyaman dan diuntungkan...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (1)

Sebetulnya,apa yang sedang dilakoni Anies Baswedan sekarang ini masih dalam tahap bacapres belum capres. Dalam semantik bahasa,ada perbedaan yang sangat mendasar antara : bacapres dengan capres. Bacapres singkatan dari bakal calon presiden,sedangkan capres singkatan dari calon presiden yang bisa bertarung dalam pilpres. Selanjutnya bila terpilih dalam pilpres pemilu 2024, dan setelah dilantik baru resmi jadi presiden. Akan tetapi umumnya orang menyalah artikan tentang kedua kata tsb. Bahkan pelakunya sudah sangat berbangga hati ketika baru memperoleh predikat bacapres. Padahal caprespun belum, apalagi menang dalam pertarungan pilpres hingga terpilih dan resmi jadi presiden. Heboh dan viral tentang Anies menjadi bacapres orang lalu banyak berdebat : apakah Anies kelak akan resmi jadi capres atau malah layu sebelum berkembang dan gugur ditengah jalan?. Adalah Hasan Nasbi pendiri dari lembaga survei Cyrus network, setelah berdasarkan pengamatannya, berani saling bertaruh kendaraan Alphard...

Koalisi yang masih calon (5)

Anies pada saat berkampanye tak pernah mengemukakan visi misinya tentang perubahan yang dimaksud.  Apakah Anies bila terpilih jadi presiden tak akan melanjutkan pembangunan IKN yang bagi Jokowi merupakan legacy  setelah masa jabatannya berakhir. Menghentikan pembangunan infrastruktur atau proyek2 lainnya yang sekarang ini sedang gencar2nya dilaksanakan, atau apa? Tak pernah jelas dan tak terdengar dilontarkan ketika berkampanye. Tapi bila melihat aktivitasnya ketika masih jadi gubernur DKI, tampak apa yang telah dilakukannya memang  menyimpang dari kebijakan sebelumnya ketika Jokowi dan Ahok masih menjabat sebagai gubernur. Seperti normalisasi kali Ciliwung yang tak rampung,yang kini sedang dilanjutkan oleh pejabat gubernur DKI Heru Budi Hartono. Padahal untuk membangun infrastruktur secara nasional, begitu banyak biaya yang telah digelontorkan pemerintah. Bila  tak terjadi kesinambungan kebijakan antara yang telah dibangun dan direncanakan pemerintah sekarang dengan...

Koalisi yang masih calon (4).

Sayangnya manuver Surya ini terlihat paradoksal. Disatu sisi Nasdem masih ingin berkoalisi dengan pemerintah,tapi disisi lain Surya Paloh telah mengusung dan  mendeklair Anies menjadi capres. Jelas sekali Surya telah bermain di 2 kaki. Apalagi mengusung Anies yang bukan kadernya,dan semua tahu kalau Anies itu antitesis. Kesan ini tak bisa dipungkiri meski Surya bisa saja berkata : apa salahnya? Kan Nasdem masih konsisten mendukung Jokowi sampai akhir masa jabatannya?. Begitu mungkin cara berpikir Surya. Barangkali benar Nasdem masih koalisi pemerintah. Dan andaikan Anies kelak 2024 terpilih menjadi presiden,kan Jokowi sudah mengakhiri jabatannya,tak lagi jadi presiden. Justru disitulah letak permasalahannya. Meski Surya berkata masih tetap akan mendukung pemerintah hingga masa jabatan Jokowi berakhir, akan tetapi yang sejak dini telah   mendeklair Anies menjadi capres,membentuk koalisi perubahan yang anggotanya adalah partai oposisi,Nasdem sebagai anggota yang masih koali...

Koalisi yang masih calon. (3)

Inipun sepertinya merupakan taktik dan strategi Surya Paloh dalam memainkan peran politiknya. Terjadinya saling ngotot antara PKS dan Demokrat dalam mengajukan cawapresnya merupakan peluang bagi Surya untuk mengayun dan mengambangkan keadaan agar koalisi tak segera buru2 terbentuk. Mengapa demikian? Mengapa Surya tak ingin segera mendeklarasikan koalisinya?Tampaknya situasi seperti itu merupakan momen yang baik bagi Surya untuk terus menerus me-ngulur2 waktu.  Apa manfaat Surya dengan me-ngulur2 waktu? dan apa peluang yang dimaksud? Manfaatnya adalah : pertama, mumpung waktu untuk mendaftar ke KPU masih lama,jadi masih banyak waktu bagi Anies untuk bersafari, kampanye ke wilayah2 di Indo. Dengan demikian,dengan semakin  populernya Anies, diharapkan secara elektoral Nasdem akan memperoleh cottail efect, memperoleh efek ekor jas, sehingga elektabilitasnya lebih meningkat. Kedua,sambil menunggu Anies terus menerus kampanya dan semakin populer, juga diharapkan ada partai2 lain dar...

Koalisi yang masih calon (2)

 Ada banyak kemungkinan yang bisa diprediksi. Kemungkinan pertama adalah Anies hanya akan dijadikan "katalisator" oleh Surya Paloh dalam upaya untuk menjadikan Nasdem sebagai partai yang berkuasa sehingga dirinya bisa menjadi  king maker, menggeser Megawati  meski Surya tak jadi RI 1 di republik ini. Sepertinya, inilah ambisi Surya Paloh setelah Jokowi tak lagi menjadi presiden. Dengan kata lain,ia ingin menggantikan posisi dan kekuasaan Jokowi, dengan mengangkat, mengendalikan Anies sebagai presiden dan membuat Nasdem menjadi partai teratas menggantikan PDIP. Karena itu untuk bisa mewujudkan cita2nya, hampir disetiap kesempatan Surya selalu berkata kalau Nasdem akan selalu mengawal dan akan mendukung pemerintahan Jokowi sampai diakhir masa jabatannya. Dengan kata lain, untuk bisa mencapai tujuan dan keinginannya itu Nasdem lalu bermain di dua kaki. Tetap berada dalam koalisi pemerintah, tapi sekaligus juga mulai melangkah dengan membentuk koalisi perubahan dan merekrut A...

Koalisi yang masih calon (1)

Masih ingat nama Prathiwi Soedarmono? Tahun 1986 dia adalah calon astronot wanita pertama Indonesia  yang akan bekerja sama dengan NASA untuk mendarat dibulan. Tetapi ketika pesawat ulang alik challenger itu meledak,rencana itu batal. Sebelumnya,media massa kala itu telah ber-kali2 memberitakan rencana pemberangkatan Pratiwi kebulan sehingga menjadi viral.  Namun hingga berapa lama ditunggu pemberangkatan Pratiwi ke bulan tak pernah terjadi. Sampai akhirnya pemberitaan itupun hilang,lenyap, ditelan waktu entah kemana.  Sejak itu Pratiwi kemudian memperoleh olok2 dikalangan para jurnalis dengan sebutan "mantan calon" astronot wanita. Calon kok ada mantannya he he... Pada 3 Oktober 2022 Surya Paloh bersama Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi capres untuk 2024. Seremonial deklarasi sangat meriah dan gegap gempita, dihadiri oleh begitu banyak awak media main stream maupun online, sehingga beritanya juga menjadi viral. Rencananya pengusungan Anies jadi capres Nasdem ...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (4)

Tapi masih ada juga kemungkinan lain misalnya: bagaimana kalau KIB dan KIR membentuk koalisi baru yang namanya koalisi sukses? Yang belakangan ini isuenya mulai terdengar. Atau PDIP berkoalisi dengan Nasdem dan PKB. Bisa juga kan? Tapi Demokrat dan PKS mau gabung kemana?  Ya terserah mereka. Yang jelas mereka kalau mau ikutan pemilu ya harus bergabung. Karena kalau mereka berkoalisi hanya berdua saja tentu tak memenuhi presidential T 20% . Yang jelas bila Ahy bergabung ke koalisi lain, mimpi untuk bisa menjadi cawapres harus sirna, dihapus, dan harus legowo hanya untuk bisa menjadi menteri saja misalnya. Begitu pula Anies kalau ditinggal Nasdem mau bergabung kemana? Ya terserah Anis juga. Itu haknya dia mau kemana , mau atau tidak ikut pemilu. Bebas. Tapi yang jelas mimpi Anies untuk bisa menjadi capres juga harus dihapus. Dalam waktu setahun ini memang ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa 4,3, atau mungkin hanya 2 poros saja yang akan bertarung di pemilu. Misalnya yang...

Perlukah masyarakat tahu situasi politik ditanah air?. (3)

Sepertinya setelah bertemu dengan pres.Jokowi, Surya Paloh mulai ragu dan bimbang apakah keinginannya untuk membentuk koalisi perubahan dengan mengangkat Anies sebagai capres dan AHY atau Aher sebagai cawapresnya perlu dilanjutkan atau tidak. Sebab,menurutnya kedua cawapres tsb tak memiliki selling point tinggi sehingga kans untuk bisa menang dalam pemilu diragukan. Selain itu, ia juga kuatir bila ketiga menterinya direshuffle,karena itu merupakan kerugian bagi partainya. Maka ia lalu berfikir lain dan mencoba untuk balik badan. Seperti biasanya, Surya yang acap kali bergerak cepat, lalu mendatangi Airlangga Hartarto,Golkar, yang sudah membentuk KIB. Dan juga memerintahkan Ahmad Ali Waketum Nasdem  untuk mendatangi KIRnya Prabowo.  Dalam kesempatan yang sama Surya juga berkata secara terus terang kalau dirinya ingin bertemu dengan Megawati, yang dijawab oleh sekjen PDIP Hasto kristiyanto :  "boleh2 saja asal tak membicarakan capres...". Menjadi pertanyaan: apakah Surya Pa...