Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Coba Kita Renungkan

Coba kita renungkan, sudah efektipkah sistim Pemilu seperti ini? Partai mengajukan capres/cawapres berdasarkan elektabilitas. Lalu dikampanyekan lagi ke masyarakat untuk dipilih oleh rakyat. Masalahnya : Elektabilitas yang dimiliki capres pun tak menjamin  integritas dan loyalitas kepada rakyat. Dalam kampanye, janji2 para calon kepada rakyat selalu saja semu karena hanya ingin terpilih.  Faktanya, bila sudah terpilih janji tinggal janji,banyak yang tak bisa ditepati. Bahkan pejabat terpilih terkesan menjauh, menjaga jarak dengan rakyat,yang pada waktu kampanye rakyat seolah2  sangat diperhatikan. Politik uang selalu saja terjadi baik  dilakukan oleh tokoh2 masyarakat setempat maupun para petugas partai. Yang dikenal dengan serangan fajar. Karenanya biaya logistik menjadi sangat besar karena kampanye dilakukan diseluruh Ind. Untuk membiayai biaya kampanye,dipastikan para pengusaha besar/ konglomerat ikut campur dalam masalah logistik. Karena partai memang tak memilik...

Lawakan Cak Imin

Saat ini yang punya perwakilan di DPR ada 9 partai. Sementara Golkar, PPP dan PAN sudah membentuk koalisi Indonesia bersatu (IB). Diperkirakan Demokrat akan berkoalisi dengan PKS, tapi perlu 1 partai lagi karena hanya 104 kursi, masih belum memenuhi syarat untuk presidential treyschold. PDIP mungkin berkoalisi dengan Gerindra. Yang masih teka teki adalah Nasdem dan PKB, akan berkoalisi dengan siapa? Koalisi IB  mencapai presidential treyschold (PT )20% jadi sudah bisa mengusung capres dan cawapresnya karena sudah memiliki 148 kursi Yang dibutuhkan oleh PT hanya 115 kursi.Dengan demikian, kemungkinan akan ada 3 poros peserta pemilu,tiga capres dan cawapres. Tapi koalisi IB ibaratnya, mereka sudah menikah  belum menentukan maharnya. Sudah berkoalisi tapi belum membahas siapa capres dan cawapresnya. PDIP bila mengacu pada perjanjian Batutulis dan diplomasi nasi goreng, bila berkoalisi dengan Gerindra, mencapai 208 kursi. Juga sudah bisa mengusung capresnya. Bahkan tanpa Gerindra ...

Oke Didukung Tapi Kita Akan Dapat Apa?

 Oke Didukung Tapi Kita Akan Dapat Apa? Sedikitnya ada 2 event yang agak mengejutkan dibidang politik akhir2 ini. 1.Dibentuknya  koalisi Indonesia bersatu (Golkar PPP dan PAN) yang secara ujug2 dan surprise karena dinilai terlalu dini. 2.Ucapan Jokowi Ojo kesusu dihadapan para peserta rakernas Projo juga membuat banyak komentar dan tafsir dikalangan para politisi serta pengamat politik. Sebetulnya, ke 2 point itu biasa2 saja. Dibentuknya koalisi Indo.bersatu itu juga biasa karena, bila tak berkoalisi tak memenuhi syarat untuk bisa mengajukan capres. Selain,itu  lempar balon dan  test the water  adalah trik dalam dunia politik dan lumrah serta acap dilakukan  sebagai strategi. Pembentukan koalisi Indo.bersatu bisa ditafsirkan sebagai ambisi Airlangga Hartarto untuk bisa  menjadi capres dan Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Karena kalau PPP pasti tidak karena perolehan suaranya kecil. Akan tetapi koalisi ini juga berharap bisa menjadi gemuk. Karena itu s...

Ojo Kesusu

 Ojo kesusu, (jangan terburu-buru) kata Jokowi ketika memberikan sambutan pidatonya dalam pertemuan  dengan buzzer Projo (pro Jokowi) di Magelang kemarin ini. Jokowi mengatakan,agar Projo tidak terburu2  mendukung capres yang akan diusung oleh PDIP karena selain waktunya masih lama,juga belum ada kepastian siapa capres dan cawapres yang diusungnya dalam pemilu 2024, meski kandidatnya sudah ada. "Bisa saja capresnya sudah ada disini",kata Jokowi yang disambut dengan sorak sorai  teriakan hadirin : Ganjar...Ganjar...Ganjar !! Ganjar memang tampil dan duduk diacara tsb. Disinilah ke-khasannya Jokowi. Sangat teliti dalam mengkalkulasi peta kekuatan politik, tidak grasa-grusu dan segala sesuatunya dipertimbangkan dengan strategi yang cantik. Tampaknya, pilpres 2024 nanti akan lebih seru dan complicated dibanding dengan pilpres 2019 lalu. Ini disebabkan, selain masa jabatan Jokowi akan berakhir, akan ada beberapa tokoh yang akan tampil. Seperti : Prabowo  yang sudah 4...

Jarkoni, Apakah itu?

 Jarkoni, Apakah itu? Sedikitnya ada 2 alam didalam kehidupan ini : Alam fana . Yang akan lenyap atau rusak. Semua makhluk yang ada  dialam semesta ini akan mengalami kerusakan dan kebinasaan. Alam baka . Yang kekal, tetap,tidak berubah atau disebut juga alam barzah yang membatasi antara dunia kini yang fana dan akhirat yang kekal abadi. Alam fana atau dunia kini adalah dunia yang sedang kita alami sekarang ini. Dunia nyata, dunia sandiwara,dunia akting. Yang pandai berakting akan berhasil. Dunia yang penuh dengan  akal bulus, licik, dengki, intrik dan tipu menipu, dll. Dalam dunia ini hidup penuh dengan kepalsuan, penuh intrik dan saling menjatuhkan, bahkan saling bunuh membunuh. Pendeknya dalam dunia yang fana ini manusia hidup dengan ke-pura2an  Sedangkan alam baka atau dunia "kelak", yang akan datang dikemudian, adalah alam yang kekal, tetap,abadi,tak berubah. Atau disebut juga alam barzah, sebagai alam kubur yang membatasi antara dunia kini dengan akhirat.Disini...

Vested Interest, Monoloyalitas

 Secara premis hukum alam semesta  selalu berpasangan  : ada siang - malam, baik - buruk, tinggi - rendah, pria - wanita, salah - benar, dll.  Begitu pula manusia yang hidup didunia yang fana ini dan termasuk bagian  dari isi alam semesta, tentu tak luput darihukum alam :  benar - salah.                    * Vested interest atau monoloyalitas adalah suatu sikap atau perilaku yang sangat me-muja2 seseorang atau nilai2 lama, sehingga sulit untuk bisa melakukan perubahan,menyesuaikan diri dengan perubahan jaman yang terjadi.                    * Ketika bung Karno berkuasa orang me-muji2 dan memujanya luar biasa,sehingga kala itu bung Karno sempat diangkat  sebagai presiden seumur hidup, wali'ul Amri, pemimpin besar revolusi dll. Bahkan ketika terjadi G 30 S  PKI dan situasi politik  kacau beberapa  pengikut fanatiknya mendeklair : berdiri dib...

Memanipulasi Efek

 Memanipulasi Efek, Istilah ini jarang sekali kita dengar karena jarang  digunakan dalam pembicaraan se-hari2. Meski pengertiannya sebenarnya sederhana Sangat sederhana. Istilah yang terdiri dari 2 suku kata ini (manipulasi dan efek) menjadi sangat  universal karena bisa digunakan di berbagai hal Manipulasi menurut Wikipedia adalah  sebuah proses rekayasa yang secara disengaja dengan melakukan penambahan, penyembunyian,penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah sumber informasi,atau substansi. Sedangkan efek adalah akibat dari suatu keadaan atau perbuatan, baik itu disengaja atau tidak. Yang bisa mengakibatkan hal   positip atau negatif. Dengan demikian pengerian memanipulasi efek adalah : suatu keadaan yang  terjadi, yang disebabkan oleh akibat  perbuatan memanipulasi efek. Perbuatan  ini seringkali kita temui dalam kehidupan dunia politik, ekonomi maupun sosial, yang satu sama lain bisa saling berkaitan. Misalnya,...

Out Of The Box Thinking

Secara harafiah out of the box thinking artinya  pikiran yang keluar dari kotak. Secara gampangnya dan yang populer (bhs Sunda: mahiwal, lain dari yang lain), atau  nyeleneh dalam bahasa Suriname, atau tidak umum. Negatifkah,atau salahkah orang yang out of the box thinking?  Tidak selalu. Bahkan kadang2 juga diperlukan, agar ada pemikiran2 lain yang berbeda,yang tidak biasanya. Yang tak selalu konvensional. Out of the box thinking bisa juga dikatakan sebagai terobosan. Atau ibarat jalan adalah jalan tikus. Sebagai cara bila terjadi kevakuman atau kemacetan dalam solusi. Diijinkannya barongsai dan Cap Go Meh pada tahun baru Imlek adalah merupakan out of the box thinking dari Gus Dur yang kala itu menjadi presiden. Begitu pula dibukanya hubungan diplomatik dengan Israel, juga merupakan terobosan yang tak dipikirkan dan diperhitungkan orang.                  * Naiknya harga2 bahan pokok dan sembako seperti migor dan aneka kebutuha...

The Art Of Living

 Malam ini saya ketemu  Erich Fromm. Anda kenal Erich Fromm? Saya kenal, tapi hanya lewat buku he he..... Bukunya yang best seller, The art of living adalah membahas berbagai hal tentang cinta (tapi bukan cinta birahi), melainkan bagaimana sebaiknya seseorang bisa mencintai orang lain dengan baik. Menurut  psikoanalisis beken ini, orang yang baik dalam mencintai adalah : yang bisa mencintai orang lain, tapi juga bisa mencintai dirinya sendiri. Dan mencintai,bukan hanya karena suka atau menyenangi sesuatu. Atau apa yang dia suka atau yang telah dia cintai. Melainkan bagaimana sebaiknya orang harus bisa mencintai orang lain. Karena  cinta  adalah art, seni. Sesuatu yang harus diupayakan Bagaimana caranya  mencintai yang baik dan benar. Bukan sekedar melakukan yang disukai,atau yang dicintai Menurut Erich,1900-1980, yang juga murid dari seorang psikoanalisa terkemuka  Sigmund Freud, love is.an activity not a passive affect. It's standing in,not a falling ...

Koalisi Yang Terlalu Dini

Baru kemarin ditulis kalau pemilu masih 1,5 tahun lagi. Masih lama. Tapi tiba2, tadi malam Golkar,PPP dan PAN telah mendeklair kalau ke 3 partai itu telah berkoalisi dengan  menamakan diri : Indonesia bersatu. Agak mengherankan juga pemilu masih 1,5 tahun lagi sudah berkoalisi. Sepertinya terlalu dini. Tapi coba kita telaah secara awam bagaimana kemungkinan peta politik yang akan terjadi nanti.                      * Meski koalisi itu sudah bisa mengusung capres karena jumlah suara148, (Golkar 85,PAN 44 dan PPP 19). Akan tetapi baik dari segi peserta koalisi partai maupun jumlah suara, sepertinya tak begitu signifikan . Sebab,untuk bisa menang dalam pemilu,sepertinya jumlah suaranya kecil. Mengingat total suara di DPR ada 711. (DPR 575, DPD 136). Lagi pula siapa yang akan jadi capres dan cawapresnya?.  Bila kita melihat suara yang dimiliki Golkar, 85, Airlangga lah yang akan  jadi capresnya,meski nama Airlangga selain...

Everything is Oke !!

 Bagaimanakah peta perpolitikan di Indonesia setelah 2024 nanti? Siapakah yang akan menggantikan Jokowi? Apakah partai koalisi Indonesia maju akan bubar? Koalisi akan berubah? Partai apa saja yang akan berkoalisi dengan siapa? Ada berapa banyak kah capres yang akan maju? Partai apa mengusung siapa? Apakah akan terjadi 1 atau 2 putaran?   Akan terjadi lagikah politik identitas? Apakah situasi nasional akan aman, nyaman, dan reda dari kegaduhan? Atau akan terjadi, terulang lagi polarisasi seperti 2019? Bahkan lebih dahsyat? Sederet pertanyaan muncul, dan bulu ketiak merinding ketika saya akan memulai tulisan ini. Tak begitu mudah untuk menjawabnya, karena selain ini pertanyaan2 sensi, semua politisi akan bilang memang politik itu dinamis,mudah berubah. Ibarat memegang seekor belut. Licin. Sangat licin, jadi sangat  susah untuk dipegang. Saya sendiri tak mengerti kenapa politik itu dinamis. Bukankah yang baik itu yang konsisten dan bisa konsekwen akan apa yang telah diu...

Itu Masalahnya......

 Pemilu tahun 2024 masih 1,5 tahun lagi.Masih lama Masih lama bagi orang2 biasa. Tapi bagi partai, bagi orang2 politik sudah dekat. Karena itu mereka  sudah demam  pemilu. Sudah dari sekarang. Para tokohnya pun sudah mulai wara-wiri, kesana kemari saling kunjung mengunjungi, mengatur strategi. Supaya bisa menang  dalam pemilu. Karena ingin berkuasa,(demi bangsa dan negara he he......). Ingin berkuasa? Ya,ingin berkuasa. Bila tak ingin berkuasa untuk apa  orang mendirikan partai. Itu pula yang dikatakan Yusril Ichza Mahendra, seorang pengacara beken papan atas. Yusril benar. Untuk apa orang susah payah mendirikan partai bila tak ingin berkuasa. Karena selain repot,juga  biayanya besar. Sangat besar. Sebab, untuk bisa mengikuti pemilu, suatu partai harus mempunyai wilayah diseluruh Indo.                    Partai adalah jantungnya  negara.Bila tak ada partai tak akan  ada suatu pemerintahan.Bagaimana...

Collective Unconscious

Malam ini tiba2 saya teringat akan kenyataan: direpublik ini, setiap 5 th diadakan pemilu. Rakyat memilih para wakilnya  (DPR ) dan presidennya. Timbul pertanyaan,sudah benarkah dan tepatkah  mekanisme pemilihan seperti itu? Bukankah mekanisme seperti itu hanya memberikan kesan se-akan2 demokratis tapi sebenarnya hanya menghambur-hamburkan biaya. Tapi hasilnya sama sekali tak efektip, tak sesuai dengan biayanya. Pemilu 2019 pemerintah telah menggelontorkan dana 25 trilyun,yang hasilnya hanya  seperti ini : korupsi semakin merajalela,riuh dan gaduh tak henti2,harga2 terus meningkat,dst dst. Pemilu tahun 2024 konon biayanya akan menelan Rp.100 trilyun lebih. Wah! alangkah besar dan akan sangat bermanfaat bila biaya  itu digunakan untuk hal2 yang bisa mensejahterakan rakyat. Sampai disini saya lalu teringat akan idenya seorang filsuf sekaligus juga psikolog bernama Carl Gustav Jung tentang apa yang dinamakannya  Collective Unconscious (ketidak sadaran yang kolektif...

Alangkah Cepat Waktu Berlalu

 Pada akhirnya semua akan tiada. Tak terkecuali. Bila dimasa lalu umur manusia bisa mencapai diatas seratus tahun. Tapi bagaimana  sekarang? Menurut data hasil penelitian Depkes,rata2 umur orang Indonesia, sekarang 65 tahun sudah wasalam. Pertanyaannya : lamakah usia 65 tahun itu?  Relatif. Bila belum kita tempuh dan alami, dan hanya membayangkan saja, tentu akan berkata lama.  Tetapi bila sudah lewat, sudah dialami,akan merasa seperti baru kemarin sore dan akan berkata begitu cepat waktu berlalu. Usia saya sudah 75 tahun Tapi saya masih ingat ketika masih duduk di TK dan mengikuti pendidikan selanjutnya,sampai bisa kerja,sampai sekarang ini. Saya tinggal dirumah ini pun sudah 14 tahun. Tapi masih terbayang,teringat dengan jelas awal mula pindah dan tinggal disini. Bahkan sebelum pindah pun ketika masih melihat lihat lokasi dan situasi perumahan ini masih teringat, dan terlihat jelas air diselokan masih mengalir dengan deras dan bersih.  Berbeda sekali keadaanny...

Bohir Adalah...........

Gatal rasanya tangan ini bila tak menulis.  Meski dalam keadaan sedang sibuk sekalipun, selalu saja ada keinginan untuk menuangkan apa yang ada di benak, yang tak sengaja  tersimpan, dan tak  mudah dikekang untuk dijadikan tulisan. Maka, ketika situasi dan suasana hati sudah terasa hening, tanganpun lalu otomatis  menyentuh keyboard. Selalu ada saja materi yang ingin dituangkan dalam tulisan,  dimulai dengan  pertanyaan : apakah bohir itu? Kenapa ya akhir2 ini mahasiswa yang memperkenalkan diri dengan sebutan BEM.SI (Badan eksekutif mahasiswa) Se-Indonesia bergerak demo? Masalah ini ditulis karena adanya isue baru yaitu : BEM.SI akan bergerak lagi berdemo sesudah lebaran. Demo ini konon  kelanjutan dari demo2 yang lalu, karena mereka, BEM.SI, tak yakin dan tak percaya akan jawaban dari pemerintah.                     * Orang mengatakan mahasiswa adalah kelompok intelektual yang mengerti  tentang si...

Perlunya Sadar Diri

Barangkali saya bisa juga disebut seorang penakut. Karena dalam segala hal saya selalu  berhitung untung-ruginya,tingkat resikonya, sebelum saya melakukan sesuatu.  Saya selalu berhitung : seberapa besar kerugian atau keuntungan yang akan saya peroleh. Sesuai tidak resikonya dengan yang akan saya upayakan. Bila tak sesuai, biasanya dicancel  atau sementara dipending. Jadi intinya,apakah yang akan saya dapat  equal dengan tingkat resiko yang akan saya terima, dengan usaha yang saya lakukan?.Karena dalam segala hal saya tak  ingin berlaku gambling apalagi menjadi seorang  martir. Dalam hal berjualan pun misalnya, saya selalu mengambil resiko yang paling kecil. Apalagi jenis usaha yang saya pilih kuliner, termasuk produk yang  ferishable. Karena itu sistem jualan yang saya lakukan adalah pre order (delivery  berdasarkan order). Dengan begitu kemungkinan resikonya sangat kecil bahkan zero. Kita hanya memasak, menyediakan produk berdasarkan order yang ...

Semakin Susahkah Masyarakat Kita?

Hari raya Idul Fitri yang ditandai dengan saling bersalaman,ber-maaf2an, yang dilakukan setelah selesai sholat Ied  lewat sudah. Kegiatan lalu berlanjut dengan ber-senang2, mengisi liburan dengan piknik,berdarmawisata ke-area2 destinasi yang kini sudah bisa bebas dikunjungi masyarakat karena  tidak ada lagi  larangan dari pemerintah. Kita pun lalu bisa melihat langsung atau di tv betapa penuh sesak dan   ramainya area destinasi dikunjungi oleh masyarakat yang sedang berlibur, berlebaran, sebagai tanda luapan kegembiraan setelah 2 tahun tak bisa mudik dan berwisata ke-tempat2 hiburan. Pertanyaannya : semakin susahkah rakyat Ind. dibawah pemerintahan yang sekarang ini? Pertanyaan ini timbul secara otomatis  setelah kita mendengar dan melihat betapa riuh ramai dan gembiranya masyarakat yang sedang berlibur, memenuhi area wisata,sebagai luapan kegembiraan yang tak terhingga.  Ramainya area2 wisata, tempat2 hiburan,tempat bermain anak2, penuhnya restoran se...

Setelah Idul Fitri Berlalu

Alhamdulillah, Idul Fitri telah berlalu. Hari yang kita tunggu2 dan syarat untuk bisa memperoleh "kemenangan" - berpuasa sebulan penuh - sudah kita lalui tanpa rintangan. Semua berjalan relatif lancar, aman, damai dan tentram. Tak terdengar  keriuhan dan kegaduhan  yang berarti yang telah menghambat niat ummat  melaksanakan uhuwah Islamiyah dan rukun Islam yang ke 3. Kita panjatkan puji syukur ke sang Pencipta atas karunia dan kelancaran yang telah diberikan. Berkat ijin Nya lah semua bisa berjalan dengan baik dan lancar. Bila DIA tak menghendaki, tentu tak mungkin segalanya bisa terjadi. Lantas pertanyaannya : setelah Idul Fitri berlalu : what next? Jawabannya,  tentu kembali ke aktivitas semula sesuai dengan bidang dan profesinya masing2. Kita semua kembali berjuang mengisi kehidupan yang penuh liku2 dan "duri", meski itu sebenarnya tak perlu terjadi bila masing2  mau dan bisa menahan diri. Tak bisa dipungkiri dan dihindari dalam mengisi  kehidupan ini me...

Tradisi = Harga Mati?

 Ketika pemerintah mengumumkan lebaran tahun ini yang mudik 85 juta orang, saya jadi ingat  dan ingin meniru  ucapan Indra Kenz yang kini ditahan karena kasus Binopo :  wah..banyak bangeeet !!  Saya pun membayangkan betapa akan hiruk pikuk dan macetnya lalu lintas nanti dijalan raya, karena saking banyaknya orang  mudik, baik yang akan  menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Ternyata, baru H -5 pun kemacetan sudah terjadi terutama  kendaraan yang  akan ke pelabuhan Merak dan Gilimanuk. Kendaraan macet total , mengular sampai 10 km.                    * Kemarin saya lihat di tv. Tol Jakarta - Cikampek ketika diberlakukan contra flow, ruas jalan  yang arah menuju Bandung didemo, diblokir oleh para pengguna jalan.  Karena kendaraan yang arah ke Bandung lancar, sedangkan yang.menuju Jakarta macet total sampai ber-jam2. Sementara para petugas dijalan tol tak berdaya mengatasinya. Ini ...

Strong Leader, Failed State

 Dua istilah muncul lagi di penghujung minggu ini. Strong leader yang dilontarkan oleh menkopolhukam Machfud MD,dan Failed state oleh pakar komunikasi prof.Tjipta Lesmana. Strong leader atau pemimpin yang kuat yang diucapkan Machfud MD  ternyata viral di medsos. Sehingga dia mendapat tanggapan dan kecaman dari berbagai pihak. Apa pasal yang membuat istilah yang sebenarnya biasa2 itu menjadi viral? Sebabnya, Machfud berkata: Republik ini sudah dedel duwel kalo dalam  bahasa Jerman. Yang korupsi sudah sangat menggila,sudah melebihi diera orde baru.  Begitu pula situasi politik dan hukum sudah terlalu parah. Di eksekutif, legislatif dan yudikatif korupsi sudah merajalela sehingga di 2024 nanti diperlukan adanya seorang Strong leader. Kalau di negara2 Amerika latin,lanjut Machfud, negara yang seperti ini sudah dikudeta. Tentu saja dan tak heran, bila ucapannya itu menjadi viral dan mendapat kecaman dari berbagai pihak,karena dilontarkan oleh seorang pejabat yang sangat...

Permainan Catur Jokowi

Apakah politik sama dengan bermain catur? Sama. Sama2 bermain taktik dan strategi untuk menjatuhkan lawan. Bedanya hanya : catur menggunakan bidak dan papan. Politik pelakunya manusia dan ruang lingkupnya pemerintahan. Tapi inti dasarnya : taktik politik bagaimana cara menjatuhkan lawan. Dan cara ini bisa beragam. Macam2 tergantung dari kemampuan dan kualitas para pemainnya. Yang lebih pintar ,lebih cerdik, akan lebih cantik langkah2 bidaknya sulit ditebak dan dimengerti. Yang masih belajar, pemula, akan sangat sederhana dan mudah ditebak.                    * Kebijakan presiden Jokowi menyetop ekspor minyak goreng ternyata ditanggapi beragam. Ada yang memberikan cacian, apresiasi,memuji sebagai langkah yang berani.  Tapi ada juga yang tak sependapat dan mengecam keputusan yang keliru bahkan gila. Dan memprediksi efek yang lebih buruk yang dilakukan negara2 luar pengimport terhadap Indonesia Ternyata memang benar. Ada negara yang te...