Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Jokowi - Mega : dipersimpangan jalan?. (4)

 Jokowi - Mega : dipersimpangan  jalan?.   (4) Kekukuhan dan kejumawaan Mega ini terlihat dalam pidatonya  ketika dalam suatu acara intern PDIP dimana Jokowi juga tampak hadir.  Dengan nada yang sangat jumawa dan mengenyek Mega berkata :  "pak Jokowi ini bisa sampai seperti sekarang ini, karena PDIP lho?. Kalau ga karena PDIP he he...gak tau deh..... horrrre..,katanya sambil bersorak sendirian dengan wajah sinis. Jokowi yang ketika itu hadir dibarisan tempat duduk paling depan hanya tersenyum kecut ketika mendengar ucapan Mega. Barangkali dengan adanya beberapa perbedaan dan kejadian tsb diatas lah yang membuat Jokowi kemudian mulai melangkah kearah lain. Tak lagi mematuhi apa yang diinginkan Mega.  Peristiwa seperti itu (dienyek Mega didepan orang banyak),meski diintern partainya sendiri,karena dipublish  tentu dilihat dan diketahui juga oleh publik termasuk sang isteri Iriana.  Dan konon,Iriana lah yang kemudian menghendaki agar Gibran...

Nonton Machfud MD Ngegas di DPR (2)

Tapi karena kembali ke kantor saya harus menulis apa yang telah saya liput,dan ini merupakan tanggung jawab pekerjaan, saya pun tetap  menulisnya meski dengan suasana hati yang sangat datar.                                 * Seorang wartawan adalah pewarta,  penyebar informasi. Dia harus bisa  memberikan informasi kepada masyarakat dengan benar dan jujur. Selain tulisan yang encer agar enak dibaca. Harus memberikan public opinion yang positip sekaligus juga education , agar masyarakat tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi.Untuk itu,wartawan harus "kejar info", harus kreatif, aktif  berfikir dan bertanya. Tak boleh pasif, se-olah2 keadaan sedang baik2 saja tak  terjadi apa2. Berbeda dengan masyarakat yang selalu dan terbiasa konsumtif dalam informasi. Seorang wartawan adalah pemberi yang harus produktif dalam menyuguhkan informasi yang benar, sehingga situasi bisa menjadi sangat ter...

Jati Diri, Brand Positioning, Perlukah?

Jati Diri Brand Positioning Perlukah? Setiap orang, siapapun tak terkecuali, harus mendapat kepercayaan dari orang lain bila tak ingin diragukan kepribadiannya. Seorang suami harus bisa dipercaya oleh isterinya begitu pula sebaliknya. Karyawan harus bisa dipercaya oleh atasan atau bosnya. Seorang teman juga harus bisa dipercaya oleh teman2 lainnya. Sesama partner dagang,usaha,juga harus bisa saling percaya. Bila tidak, maka hubungan atau interaksi sesama akan jadi masalah,kegiatan usaha akan terkendala. Untuk itu setiap orang seyogyanya memiliki kepribadian yang baik,yang tak membuat orang lain menjadi ragu dalam berinteraksi dan berkomunikasi - dibidang apapun. Dalam bahasa yang sering kita dengar, orang yang memiliki integritas atau kepribadian yang baik  disebut juga orang yang memiliki jati diri.Atau dalam bahasa yang lebih keren,dalam bahasa marketing,  memiliki brand positioning. Dalam bentuk barang misalnya,bila kita mendengar barang2 produk buatan Philips kita langsung...

Nonton Machfud MD Ngegas di DPR (1)

Tadi malam saya sempat membuka konten YouTube  tentang dengar pendapat  antara komisi III DPR dengan menkopolhukam Machfud MD . Saya sekarang sudah jarang nonton teve, karena selain tak ingin lihat sinetron dan lainnya,berita dan informasi yang sedang in di teve pun sudah ada di YouTube dalam waktu yang hampir bersamaan. Melihat konten itu saya jadi teringat 37 tahun yang lalu ,ketika itu saya masih aktif sebagai wartawan di Jakarta dan sering meliput acara dengar pendapat di DPR.  Ada perbedaan yang sangat menyolok dalam kegiatan dengar pendapat di DPR kala itu,di tahun '70an, diera Suharto, dibanding sekarang setelah era reformasi. Kala itu dengar pendapat sangat tertib,tak pernah terlihat dan terdengar gaduh,riuh, antara para anggota DPR yang bertanya dengan para pejabat pemerintah. Tanya jawab berlangsung tenang,bahkan santai tak terlihat ada ketegangan diantara mereka. Bahkan lucunya,pertanyaan dan jawaban pun sudah ada dalam buku panduan yang dibagikan  kepada ...

"Layangan Putus" Dipertarungan Politik

Menang dan kalah itu hal yang biasa dalam pertarungan politik. Bahkan bukan hanya didunia politik,dibidang lainnya pun sama : ada yang menang tentu ada yang kalah. Itu adalah hukum alam semesta. Bila kita lihat konstelasi politik menjelang pemilu 2024 ini,kita masih melihat betapa sangat rentannya perubahan terjadi. Peta politik sekarang yang memperlihatkan,ada KPP (koalisi perubahan persatuan),ada KIB dan KKIR,sebenarnya ini adalah koalisi angan2 atau koalisi yang masih yang masih diharapkan. Tapi yang namanya harapan tentu belum tentu pasti terjadi,terlaksana.   Dibidang apapun. Apalagi didunia politik yang permainan silatnya mengandung banyak inspirasi dan variasi,tentu akan lebih sulit lagi ditebak kepastiannya. Didunia politik juga ada istilah politik itu dinamis karena masih bisa cair,belum betul2 mengkristal. Istilah ini secara implisit menyimpulkan bahwa orang2 politik sebenarnya tidak bisa dipegang omongannya : isuk dele sore tempe kalau kata orang Suriname. Karena it...

Koalisi Perubahan: Teka-teki Atau Misteri

Perkembangan terakhir,koalisi perubahan menurut Sudirman Said juru bicara koalisi perubahan : kini koalisi perubahan telah memiliki kantor di Kebayoran baru Jakarta, yang dipinjami oleh temannya Anies Baswedan. Ditempat itu pulalah didirikan sekber Koalisi Perubahan yang kini berubah nama menjadi Koalisi Perubahan Persatuan (KPP). Sekaligus juga merupakan tempat untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan administrasi pemilu.  Selain itu KPP juga telah membuat piagam yang isinya ke 3 partai koalisi, Nasdem, PKS  dan demokrat telah menandatangani MOU yang menyatakan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai capres. Perkembangan barukah ini bagi koalisi perubahan? Sangat pentingkah? Tidak bila dilihat dari segi tempat dan piagam. Karena substansinya belum,kantor bisa dengan mudah dimana saja.Yang jelas baru sebatas sepakat mendukung Anies menjadi capres,tapi belum menyebutkan cawapresnya.Justru itulah sebenarnya yang terpenting. Bila Sudirman Said mengatakan keti...

Korupsi Yang Tak Pernah Bisa Diatasi (2)

Sama situasinya dengan sekarang korupsi sudah banyak terjadi.Hanya bedanya,yang  jadi korban KAK kala itu koruptor2 kelas teri,yang korupsinya  hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya se-hari2.  Yang dilakukan ASN yang berpangkat rendah. Karena gaji pegawai negeri waktu itu sangatlah kecil. Tak pernah terdengar koruptor kelas kakap yang menggasak uang negara hingga milyaran yang dilakukan menteri misalnya,apalagi trilyunan. Karena selain APBN kala itu tak sebesar sekarang,yang besar2 ditutupi, tak muncul kepermukaan. Yang pasti disetiap era pemerintahan, siapapun presidennya,selalu ada koruptor termasuk koruptor teri dan kelas kakap. Hanya karena sistim pemerintahan dulu belum bisa terbuka seperti sekarang, dan teknologi informasipun masih jadul,jadi banyak masalah korupsi yang memang selalu dan bisa ditutupi. Itulah salah satu sebab kemudian kenapa timbul gerakan2 yang menuntut agar dilakukannya reformasi pemerintahan. Karena banyaknya penyelewengan yang dilakukan oleh p...

Korupsi Yang Tak Pernah Bisa Diatasi (1)

Mengerikan sekali bila kita mendengar keterangan dari menkopolhukam Machfud MD yang mengatakan : ".....sekarang ini kita menoleh kemana saja ada korupsi.....". Padahal katanya, bila korupsi yang terjadi di pertambangan bisa diatasi,tiap kepala direpublik ini bisa memperoleh masing2 20 juta dari pemerintah, gratis ,  tanpa harus bekerja.Itu baru di pertambangan, belum di kehutanan,di pertanian dan lembaga2 lain. Luar biasa mengerikan. Mengerikan, karena selain kata2 itu diucapkan oleh seorang pejabat publik yang terdengar sangat bombastis dengan kata2 menoleh kemana saja ada korupsi berarti,begitu luar biasa sekali parahnya mental,moral dan akhlak para pejabat kita direpublik ini sekarang. Sekarang? Tidak. Sejak dulu pun korupsi memang sudah merajalela. Sejak jaman diera presiden Sukarno,Suharto,Habiebie,Gus Dur, Megawati, SBY pun memang korupsi sudah merajalela. Sampai sekarang, dibawah pemerintahan presiden Jokowi. Hanya saja kala itu,diera bung Karno dan Suharto, informasi ...

Antara Yang Abstrak Dan Yang Konkret.

Bila orang berkata ratu pantai selatan atau Nyi Roro kidul itu sakti, berbadan ikan berkepala manusia, cantik , dan memiliki kerajaan yang megah, indah , yang berada dibawah lautan samudera, maka kita bisa segera mengatakan bahwa apa yang dikatakannya  itu adalah ilusi,fiksi,atau sesuatu yang abstrak . Kenapa? karena kita umumnya tak bisa melihat dan membuktikannya dengan panca indera yang kita miliki. Hanya bisa mempercayai (itupun bagi yang meyakini), tapi tanpa ada pembuktian yang nyata. Jadi abstrak adalah sesuatu yang tak nyata, tak berwujud, tak dapat diraba, dilihat,tetapi dia hanya ada dalam pikiran. Sedangkan konkret adalah kebalikannya, segala sesuatu yang dapat dilihat,diraba, dirasakan oleh pancaindera dan bisa diyakini,dibuktikan keberadaannya, misal : Rumah,buku,dll.  Dengan demikian sangat jelas perbedaan  abstrak dengan  konkret.                                   ...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (5)

Maka bila melihat peta politik yang dedel duwel seperti ini memberi kesan bahwa kesadaran para politikus kita masih  belum dewasa dan tak konsisten dengan ideologi yang telah dianutnya. Faktanya kita melihat, Nasdem misalnya, partai yang sejak dulu beraliran tengah  tiba2 bergeser ke kanan dengan mudahnya tanpa ada rasa sungkan dan malu. Dan uniknya didunia politik,yang sebelumnya kawan bisa mendadak jadi lawan atau sebaliknya lawan jadi kawan hanya berdasarkan kepentingan belaka. Tanpa ada rasa  ewuh pakewuh samasekali. Begitu pula partai2 Islam telah membuat kita concern. Seharusnya partai Islam bisa mendominasi. Sejak dulu sudah harus bisa memenangkan setiap pemilu, karena masyarakat Ind.yang memeluk agama Islam 85%.Tapi ternyata tidak. Karena dominasi politik hanya bisa tercapai bila partai2 Islam moderat bersatu.  Faktanya tidaklah demikian. Ini  membuktikan,adanya something wrong dalam mindset dan atitude  dikalangan para politisi partai Islam. Alangk...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (4)

Dilain pihak, Cak Imin ketua umum PKB, yang telah berkoalisi dengan Gerindra (KIR) dan membentuk sekber, serta  telah bersepakat  menjadi cawapresnya Prabowo (tapi belum deklarasi) merasa jealous setelah melihat Prabowo-Ganjar berdampingan intim bersama Jokowi. Ketika ditanya wartawan bagaimana pendapatnya kemungkinan koalisi KIR bila Prabowo berpasangan dengan  Ganjar?  cak Imin menjawab : ya bubar !!, katanya singkat. Apakah PKB akan mendukung koalisinya PDIP-Gerindra? Sepertinya tidak. Sebagai seorang cawapres yang sedang jealous tentu enggan untuk  bergabung dengan partai  yang dianggap telah meremehkannya. PKB tentu akan bergabung dengan koalisi lain. Dengan KIB misalnya.Karena menjadi leader koalisi dan mengajak partai lainpun sepertinya tak mungkin karena kursinya di DPR hanya 58.  Bergabung dengan koalisi perubahan juga tak mungkin karena disana sudah ada AHY dan Aher yang juga sedang tarik urat posisi cawapres yang hingga kini belum selesai. B...

Sekilas Pintas Tentang Trend

Belakangan ini disadari atau tidak  kita sering melihat adanya masyarakat yang sedang gandrung  mengikuti trend. Bukan saja terjadi dan dilakukan oleh pria, wanita,dewasa,anak2,tetapi oleh banyak orang yang juga tak mengenal batas usia, apakah mereka berkemampuan dan layak, serta pantas atau tidak mengikuti trend. Apakah trend?   Trend adalah segala sesuatu yang saat ini sedang dibicarakan, diperhatikan, serta dikenakan atau dimanfaatkan oleh banyak  orang, masyarakat, pada saat2 tertentu. Ada banyak hal atau kegiatan yang bisa dikatakan trend yang terjadi diberbagai bidang. Seperti bidang politik,seni,busana, olah raga,istilah, kata ,model rambut,dan masih banyak lagi. Apakah trend juga bisa membawa efek psikologis yang positif, atau malah akan berdampak negatif bagi seseorang?. Sangat tergantung dari trend  dibidang apa yang sedang terjadi, juga person nya. Dibidang seni,lagu, misalnya. Lagu2 yang sedang in atau ngetrend tak berdampak negatif, baik bagi yang m...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (3)

Kembali kepasangan  yang  bisa menjadi barrier bila terjadinya politik identitas, siapakah yang jadi capres-cawapresnya? Bila kita melihat begitu intim dan sangat mesranya Jokowi dengan Prabowo-Ganjar pada panen raya di Kebumen,orang akan menduga kalau Jokowi memang sedang meng-endors Prabowo- Ganjar untuk jadi capres 2024. Pasangan ini secara matematika politik memang merupakan pasangan yang bisa diandalkan untuk bisa memenangkan pertarungan karena elektabilitas keduanya yang memang tinggi. Akan tetapi seperti halnya koalisi perubahan yang sedang menghadapi masalah siapa yang akan dipilih jadi cawapresnya, pasangan Prabowo-Ganjar pun mengalami masalah serupa : siapa yang akan jadi capresnya,karena keduanya merasa masing2 berhak dan pantas untuk jadi capresnya. Seperti yang telah dikatakan Hashim Djojohadikusumo,adik Prabowo,dalam komentarnya,Prabowolah yang lebih pantas jadi capres,karena selain lebih senior pengalaman pun berbeda dengan  Ganjar. Dilain pihak PDIP tentu ...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (2)

Karena bila pemerintah tak bisa menciptakan barrier,maka peristiwa Pilgub DKI 2017 dan pilpres 2019 yaitu politik identitas yang hampir memecah belah bangsa ini bisa terulang lagi. Inilah yang sangat tak diinginkan dan yang dikuatirkan  pemerintah karena resikonya terlalu besar. Bisa dibayangkan, andaikan Jokowi tak merangkul lawan politiknya kala itu,dan tak menjadikannya Prabowo menjadi menhan,mungkin situasi tanah air akan chaos karena demontrasi yang tak henti2. Beruntung, situasi kelam seperti itu bisa teratasi,dan situasi politik hingga saat ini bisa dikatakan relatif aman dan terkendali. Sebab,bila terjadi chaos, akan berdampak pada masalah ekonomi dan akan terjadi inflasi yang membumbung tinggi seperti yang telah terjadi pada 1998. Krismon. Apalagi tak lama setelah pilpres terjadi pandemi Corona. Ini tentu merupakan hal yang pelik. Karena selain pemerintah kesulitan mengatasi pandemi,juga pandemi akan  merupakan momentum bagi pihak lawan untuk terus menerus menyerang p...

Jokowi-Mega 3 Jam Ngobrol2 di Istana (1)

3 jam Megawati ngobrol2 dengan Jokowi di istana baru2 ini,kata konten di YouTube.  Dalam hati saya berkata : ada apa ya? Apa saja yang diobrolkan sampai begitu lama? Untuk tingkat presiden menemui tamu dan ngobrol sampai 3 jam itu lama sekali. Tak pernah terjadi. Biasanya paling lama cuma 1 jam. Waktu bertemu dengan Surya Paloh belum lama ini pun ngobrolnya cuma 1jam 20 menit. Dan itu sudah diluar kebiasaan. Maklum presiden urusannya banyak, agendanya pun padat. Jadi tak bisa lama2 Ini berarti yang diobrolkan sangat penting dan serius. Tidak cuma sekedar ingin bertemu dan ngobrol biasa saja,.Makanya, meski Mega juga sering banyak tamu dan agenda hariannya sama, padat, tapi Mega sengaja menghabiskan waktunya selama 3 jam hanya untuk ngobrol2 karena masalahnya dinilai sangat serius. Lantas apa saja yang diobrolkan selama 3 jam itu? Hanya Jokowi,Mega dan Hasto Kristianto sekjen PDIP dan orang istana yang tahu. Orang luar seperti pengamat paling hanya menebak dan mengira2 saja. Tapi ki...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (3)

Sampai disini kita bisa melihat,betapa dahsyatnya ambisi orang2  untuk bisa meraih kekuasaan. Padahal seperti kata pepatah  Suriname :  sebenarnya ora dadi presiden pun ora patheken. Padahal,semua tahu bahwa masa hidup manusia sangatlah terbatas. Apalagi bila yang mempercayai adanya kehidupan setelah mati,bahwa orang akan mendapat "ganjaran" sesuai dengan perbuatannya ketika masih hidup.Akan tetapi, sepertinya orang2 yang berkuasa lupa akan hal itu. Kembali ke masalah copras-capres. Bila kita melihatnya akhir2 ini sepertinya para politisi kita sedang tersesat di hutan belantara. Se-olah2 tidak ada jalan untuk bisa keluar dari hutan. Sebenarnya tidak.Situasi politik kita terang benderang bila semua politisi bersikap dewasa. Misalnya, bila Surya Paloh ingin mengusung Anies sebagai capres dan anggota koalisinya  Demokrat dan PKS yang jelas2 oposisi. It's oke tidak ada masalah.  Tapi Nasdem harus berani resmi keluar dari koalisinya pemerintah. Tinggal nanti dalam pe...

Agar Tak Terbiasa Membuang-buang Waktu

Sampai hari ini kita masih menyaksikan betapa sangat rempongnya para politisi yang menjadi pejabat berakrobat serta bermanuver  memperjuangkan partai dan calonnya masing2 agar bisa memperoleh kemenangan dalam pemilu. Wara-wiri dan kasak kusuk mereka  kesana kemari terlihat sangat jelas, bahkan sengaja diperlihatkan kepada media massa : betapa sibuknya mereka para pejabat dan politisi berkomunikasi terhadap sesama partai lain  dengan melakukan lobi2 politik. Apa yang mereka lakukan itu tentu saja bertujuan  agar masing2 partai bisa meraih,meningkatkan suara elektoralnya, memenangkan partainya  dalam kaitannya dengan pemilu 2024 mendatang. Sah2 saja mereka melakukan itu. Dan itu hak mereka. Akan tetapi para politisi yang sekaligus juga merupakan pejabat publik, yang sedang mengemban tugas dibidangnya masing2, hendaklah selalu ingat dan menyadari, bila terlalu rempong dengan kesibukan politiknya  mau tidak mau tentu akan menyita waktu,tenaga serta pikiran...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (2)

Sementara Ganjar adalah kader PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi tapi belum tentu disetujui dan direstui Megawati untuk maju sebagai capres/cawapres. Karena Mega sebenarnya menginginkan  Puanlah yang maju sebagai capres. Mega pun menginginkan agar di PDIP  yang maju sebagai capres selain dari kadernya sendiri, tak ingin kadernya maju sebagai cawapres. Dan ini harga mati. Maka,ketika Hashim Djojohadikusumo sebagai wakil ketua pembina Gerindra yang juga adik Prabowo mengatakan : " ......kalau Ganjar ingin bergabung dengan Prabowo boleh2 saja dan Gerindra terbuka untuk itu, asal sebagai cawapres....",maka ini berarti Gerindra menutup pintu bagi Ganjar untuk bergabung bila ingin jadi capres. Kasus ini sepertinya serupa meski tak sama dengan koalisi perubahannya Surya Paloh. Dead lock. Bila di koalisi perubahan yang diperebutkan Demokrat dan  PKS adalah cawapres,di koalisi PDIP dengan Gerindra (bila mereka berkoalisi) yang diperebutkan capresnya. Masalah inipun mirip...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (4)

 Masih ada kemungkinan lain yang bisa terjadi, seperti adanya variabel komposisi partai di koalisi,dan variabel pasangan capres/cawapres yang bahkan bisa terjadi di last minute.  Misalnya di koalisi perubahan , Nasdem bergabung dengan KIB , meninggalkan Anies karena Surya Paloh tak setuju bila AHY cawapresnya karena kuatir akan kalah. Bila ini terjadi maka Koalisi Perubahan akan bubar karena tak memenuhi PT 20% dan masing2 partai (Demokrat dan PKS) menyelamatkan dirinya bergabung dengan koalisi partai lain. Pada titik ini,dan bila ini terjadi,Surya Paloh tampaknya salah perhitungan. Dengan dibentuknya koalisi perubahan yang terlalu dini, dan ber-lama2  me-ngulur2  waktu, sementara Anies bersafari kampanye ke peloksok2 Nusantara, diharapkan akan adanya partai lain yang ingin bergabung dengan koalisi perubahan. Karena bila koalisinya bertambah gemuk diyakini akan memperoleh kemenangan. Tapi rupanya pungguk merindukan bulan. Setelah 6 bulan menunggu hingga saat ini tak ...

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. (1)

Heboh Soal Prabowo-Ganjar Pasangan Yang Direstui Jokowi. Heboh soal koalisi perubahan yang telah 6 bulan  belum juga selesai dan belum  mendeklarasikan koalisinya secara resmi karena masalah cawapres yang belum clear. Kini timbul isue baru dan juga heboh yaitu soal pasangan Prabowo - Ganjar . Pasalnya presiden Jokowi sangat intim dan mesra dengan Prabowo dan Ganjar ketika sedang menyaksikan panen raya di Kebumen Jawa tengah. Bagi para pengamat dan partai  koalisi, momen itu dianggap merupakan kode kalau Jokowi  menghendaki dan  merestui pasangan tsb. Tapi pertanyaannya,apakah mungkin Prabowo - Ganjar atau Ganjar - Prabowo  bisa disandingkan? Coba kita telisik secara awam. Masalah Koalisi Perubahan belum resmi berkoalisi semua tahu karena terjadi  saling ngotot dari kedua partai. Demokrat ingin Ahylah yang jadi cawapres begitu pula PKS ingin Aher yang harus jadi pendamping Anies. Keduanya mengklaim sangat cocok dan memenuhi syarat sebagai pendamping Ani...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara, (3)

Dari uraian singkat diatas kiranya diperoleh gambaran  sementara, ada 3 poros koalisi yang akan  bertarung dalam pemilu 2024 nanti dengan capresnya masing2. Dari koalisi perubahan Anies Baswedan, dari koalisi KIR Prabowo Subianto. Sementara KIB capres/cawapresnya belum ada.Dan PDIP selain belum berkoalisi, juga capres/cawapresnya  belum ada ( meski katanya calonnya sudah ada),tapi masih belum dideklarasikan. Pendeknya,semua koalisi dan capres yang ada masih sekedar gambaran atau calon,belum pasti.Kemungkinan untuk bisa berubah apakah akan ada 3 atau 4 koalisi masih tanda tanya.  Belum pasti. Karena seperti seringkali dikatakan, politik itu dinamis,cair. Karena itu sebelum didaftarkan di KPU  masih bisa berubah. Yang sekarang terjadi, sampai saat ini para politisi, terutama para ketumnya, masih "me- nari2 dan joget2" kesana kemari ke partai2 yang ada, dalam upaya lobying mencari dukungan agar memperoleh kekuatan politik.             ...

Sebagai Rakyat Sebagai Warga Negara (2)

Maka persoalannya, apa yang sedang terjadi situasi politik saat ini?. Barangkali itulah persoalan yang perlu diketahui oleh rakyat sebagai warga negara.  Secara awam dan sederhana bisa dikemukakan : sekarang ini partai politik yang punya perwakilan di DPR ada 9 partai. Selain 5 partai baru yang belum memiliki perwakilan di DPR .Dua  partai oposisi (Demokrat dan PKS),  dan 7 partai  (PDIP,Golkar,Gerindra,Nasdem,PKB ,PAN dan PPP),koalisi partai pemerintah. Belakangan yang terjadi,Nasdem meski sebagai partai  koalisi pemerintah lebih dulu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres,yang berkoalisi dengan partai oposisi Demokrat dan PKS agar tercapainya presidential treyschold 20% sebagai persyaratan agar koalisi bisa mengusung capres/cawapres. Namun,meski telah 6 bulan, koalisi yang menamakan dirinya Koalisi Perubahan itu hingga saat ini belum juga secara resmi terbentuk.Mereka,Demokrat dan PKS, masih tarik ulur siapa cawapresnya.  Memang,baik Nasdem, PKS da...

Sebagai Rakyat, Sebagai Warga Negara. (1)

Dalam salah satu tulisan,sepintas saya pernah mengemukakan : sebagai rakyat, sebagai warga negara di republik ini, sedikit banyak kita harus tahu situasi politik yang sedang terjadi - walaupun hanya secara elementer. Tahu sedikit atau secara garis besar,  itu sudah cukup walaupun tak ikut berpolitik praktis. Ketimbang  tidak tahu sama sekali atau sama sekali tak ingin tahu. Apakah sebagai karyawan swasta, ASN, pedagang atau profesi lain, tahu sedikit tentang situasi politik yang sedang terjadi ditanah air, akan lebih baik ketimbang tidak tahu sama sekali. Memang,tak ada undang2 atau keharusan setiap warga,anggota masyarakat, wajib, harus ikut serta berpolitik atau menjadi anggota dari salah satu partai. Tidak ada.  Setiap orang berhak dan bebas untuk menjadi rakyat biasa, ikut atau tidak ikut berpolitik. Juga sebagai anggota dari salah satu partai tertentu,atau tidak. Bahkan sama sekali tak ingin tahu pun sebenarnya tidak apa2 dan itu haknya. Tapi tahu tentu lebih baik da...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (4)

Selain itu dari segi biaya politik nasional siapa yang harus menanggung beban tsb. Mengingat biaya tsb sangat besar. Bisa mencapai 5-10 trilyun. Nasdem sebagai pendeklair Anies?. Demokrat sebagai cawapres? atau gotong royong dari ketiganya? Tapi siapa yang harus mengeluarkan biaya yang paling besar? Nasdem sebagai pendeklair tak mungkin. AHY yang jadi cawapres? Atau siapa? Perundingan tentang ini pun tidaklah mudah dan akan memakan waktu. Apalagi yang berunding dari masing2 partai hanya berupa tim kecil utusan dari masing2 ketumnya. Karena ketiga ketumnya tak pernah duduk bersama. Maka bila dalam setiap pertemuan ada usulan dari masing2 partai, tentu tak bisa diputus dan disetujui seketika itu juga. Masing2 utusan akan membawanya pulang terlebih dulu dan akan menyampaikannya ke masing2 ketumnya. Kecuali bila yang berunding masing2 ketumnya,barangkali bisa segera diputuskan. Pendeknya usulan tentang apapun ( logistik : termasuk biaya kampanye, power sharring kekuasaan,visi misi koalisi,...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (3)

Padahal bila kelompoknya  berkuasa, belum tentu bisa sebaik kelompok yang ditumbangkan. Bahkan mungkin bisa lebih korup,lebih buruk lagi dari pemerintahan yang sekarang. Namun meski begitu, kelompok yang ingin menumbangkan tak pernah malu2 dan tak sungkan untuk menghina, menghujat , memfitnah kelompok yang berkuasa. Dengan dalih demokrasi dan hak kebebasan berbicara.  Dari sini bisa dinilai bahwa Indonesia sebagai negara berkembang baik para politisi maupun warganya memang  masih dalam tahap ke-kanak2an, belum dewasa dalam cara berpikir dan bernegara.                                      * Kembali kemasalah belum terbentuknya koalisi perubahan secara deyure dan defacto. Tampaknya memang ada beberapa sebab yang menjadi ganjalan. Seperti telah diketahui,baik Demokrat maupun PKS ,dengan argumennya masing2 memang menghendaki agar dari partainyalah cawapres disandingkan dengan Anies,...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres ? (2)

Tentu yang dibicarakan banyak seperti : siapa yang akan jadi cawapresnya? Bagaimana power sharring antar anggota partai koalisi? Bagaimana tentang logistik pemilu,mahar, bagi anggota koalisi yang mengalah? dll.  Tapi sebelum menelaah lebih lanjut ada baiknya kita bertanya : apa sebab orang banyak  yang mendukung dan meng-elu2kan agar Anies jadi presiden. Jawabannya sederhana : karena Anies memiliki terminologi sebagai antitesis  tentang perubahan,yang tentu saja akan berbeda dengan kelompok established, kelompok yang sudah mapan. Pertanyaan berikutnya, kenapa selalu ada kelompok yang menghendaki perubahan? Jawabannya juga sederhana : mereka yang belum exis dan mapan,yang tak berkuasa dan tak memiliki cuan yang merasa dirugikan oleh situasi yang sedang terjadi,tentu akan sangat menghendaki perubahan. Sementara yang yang sudah settle,mapan dan yang sedang menikmati keuntungan karena sedang berkuasa tentu akan menghendaki statusquo, karena sudah merasa nyaman dan diuntungkan...

Akankah Anies Baswedan Jadi Capres? (1)

Sebetulnya,apa yang sedang dilakoni Anies Baswedan sekarang ini masih dalam tahap bacapres belum capres. Dalam semantik bahasa,ada perbedaan yang sangat mendasar antara : bacapres dengan capres. Bacapres singkatan dari bakal calon presiden,sedangkan capres singkatan dari calon presiden yang bisa bertarung dalam pilpres. Selanjutnya bila terpilih dalam pilpres pemilu 2024, dan setelah dilantik baru resmi jadi presiden. Akan tetapi umumnya orang menyalah artikan tentang kedua kata tsb. Bahkan pelakunya sudah sangat berbangga hati ketika baru memperoleh predikat bacapres. Padahal caprespun belum, apalagi menang dalam pertarungan pilpres hingga terpilih dan resmi jadi presiden. Heboh dan viral tentang Anies menjadi bacapres orang lalu banyak berdebat : apakah Anies kelak akan resmi jadi capres atau malah layu sebelum berkembang dan gugur ditengah jalan?. Adalah Hasan Nasbi pendiri dari lembaga survei Cyrus network, setelah berdasarkan pengamatannya, berani saling bertaruh kendaraan Alphard...